Melanjutkan
cerita sebelumnya “Perjalanan Ke Pulau Komodo”,
ane dan teman-teman sampai di kawasan Loh Liang. Cerita Pak Ranger di kapal masih terngiang,
beliau menceritakan bahwa baru saja ada
rekannya yang digigit Komodo dan harus
dilarikan ke rumah sakit Denpasar karena keterbatasan fasilitas di Labuan Bajo.
Hmm…jika penjaganya saja sampai di gigit, bagaimana dengan orang asing seperti
kita yang baru datang ini…makin menakutkan saja.
Komodo
sangat berbahaya, gigitannya sangat mematikan karena air liur yang yang ada di
mulutnya sangat beracun, hewan atau apapun yang digigit mungkin tidak langsung
mati namun akan mati beberapa saat kemudian karena racun dari air liurnya sudah
menyebar ke tubuh.
Komodo,
atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis),
adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di
pulau Komodo,Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili
Dasami di Nusa Tenggara.Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo
juga disebut dengan nama setempat ora.
Termasuk
anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera,
komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m.
Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni
kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil
terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat
hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.Karena besar
tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang
mendominasi ekosistem tempatnya hidup
Walaupun
komodo merupakan pemuncak dalam posisi predator mematikan, namun komodo takut
dengan tongkat kayu…ya..itulah yang dikatakan oleh sang Ranger. Dalam menghadapi
komodo kita tidak boleh membuat gerakan tiba-tiba dan harus selalu memegang
tongkat kayu panjang sebagai senjata, jika komodo mendekat maka getok saja
kepalanya maka komodo akan menjauh….begitu katanya.
Saat sampai
di Loh Liang hari sudah gelap, kami diantar ke sebuah mesa tau kamar-kamar. Tidak
ada satupun komodo yang terlihat saat jalan dari dermaga ke mes penginapan
karena memang komodo bukan binatang malam. Kamar- kamar yang disediakan cukup
sederhana dan bersih, ada tempat tidur dengan kasur busa, kipas angin dan kamar
mandi…lumayan untuk istirahat.
Saat nya
makan malam….tempat makan alam tidak jauh dari kamar, yahh sekitar 100 meter,
namun karena kita berjalan di daerah kekuasaan komodo jarak 100 meter itu cukup
membuat deg-degkan. Melewati taman di malam hari dan suasana gelap cukup ngeri
dijalani…namun berbekal tongkat panjang kita pede-pedein menuju tempat makan…toh
kita tau komodo bukan hewan yang berburu malam hari.
Saat berada
di tempat makan yaitu sebuah rumah panggung seperti rumah-rumah di tempo dulu
kita dikejutkan dengan hidangan yang special, Lobster-lobster besar sudah
menanti kita… bayangkan, makin besarnya lobsternya, piring yang sudah besar
saja tidak mampu menampung semua body lobster, Hmm..tidak perlu susah-susah
dibayangkan, nih ane kasih photonya…
Malam ini
ane dan temen-temen makan sepuasnya…buat bekal besok, hari esok yang akan
menegangkan.
Setelah
perut terisi penuh, kami semua menuju kamar masing-masing. Kawatir n takut
karena di sekitar kamar ada komodo-komodo yang tak tampak maka ane bawa tuh
tongkat panjang sampai dalam kamar dan ane taruh di dekat tempat tidur…ngerrii…
Next
>> Bangun Pagi Bersama Komodo
No comments:
Post a Comment