Sunday, February 2, 2014

Bermalam Di Pulau Komodo


Melanjutkan cerita sebelumnya “Perjalanan Ke Pulau Komodo”,  ane dan teman-teman sampai di kawasan Loh Liang.  Cerita Pak Ranger di kapal masih terngiang, beliau menceritakan bahwa  baru saja ada rekannya  yang digigit Komodo dan harus dilarikan ke rumah sakit Denpasar karena keterbatasan fasilitas di Labuan Bajo. Hmm…jika penjaganya saja sampai di gigit, bagaimana dengan orang asing seperti kita yang baru datang ini…makin menakutkan saja.


Komodo sangat berbahaya, gigitannya sangat mematikan karena air liur yang yang ada di mulutnya sangat beracun, hewan atau apapun yang digigit mungkin tidak langsung mati namun akan mati beberapa saat kemudian karena racun dari air liurnya sudah menyebar ke tubuh.
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo,Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.

Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup

Walaupun komodo merupakan pemuncak dalam posisi predator mematikan, namun komodo takut dengan tongkat kayu…ya..itulah yang dikatakan oleh sang Ranger. Dalam menghadapi komodo kita tidak boleh membuat gerakan tiba-tiba dan harus selalu memegang tongkat kayu panjang sebagai senjata, jika komodo mendekat maka getok saja kepalanya maka komodo akan menjauh….begitu katanya.

Saat sampai di Loh Liang hari sudah gelap, kami diantar ke sebuah mesa tau kamar-kamar. Tidak ada satupun komodo yang terlihat saat jalan dari dermaga ke mes penginapan karena memang komodo bukan binatang malam. Kamar- kamar yang disediakan cukup sederhana dan bersih, ada tempat tidur dengan kasur busa, kipas angin dan kamar mandi…lumayan untuk istirahat.
Saat nya makan malam….tempat makan alam tidak jauh dari kamar, yahh sekitar 100 meter, namun karena kita berjalan di daerah kekuasaan komodo jarak 100 meter itu cukup membuat deg-degkan. Melewati taman di malam hari dan suasana gelap cukup ngeri dijalani…namun berbekal tongkat panjang kita pede-pedein menuju tempat makan…toh kita tau komodo bukan hewan yang berburu malam hari.

Saat berada di tempat makan yaitu sebuah rumah panggung seperti rumah-rumah di tempo dulu kita dikejutkan dengan hidangan yang special, Lobster-lobster besar sudah menanti kita… bayangkan, makin besarnya lobsternya, piring yang sudah besar saja tidak mampu menampung semua body lobster, Hmm..tidak perlu susah-susah dibayangkan, nih ane kasih photonya…



Malam ini ane dan temen-temen makan sepuasnya…buat bekal besok, hari esok yang akan menegangkan.

Setelah perut terisi penuh, kami semua menuju kamar masing-masing. Kawatir n takut karena di sekitar kamar ada komodo-komodo yang tak tampak maka ane bawa tuh tongkat panjang sampai dalam kamar dan ane taruh di dekat tempat tidur…ngerrii…


Next >> Bangun Pagi Bersama Komodo


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment