Wednesday, January 29, 2014

Denting Merdu Sasando



Pagi ini terasa berbeda ketika ane melewati lobi hotel tempat ane menginap di Kupang, terdengar alunan suara alat musik yang melantunkan sebuah lagu. Di salah satu sisi lobi hotel ane lihat seorang pria sedang memainkan sebuah alat music tradisional. Sasando, itu nama alat music tersebut.

Sasando adalah sebuah alat music asli NTT tepatnya dari Pulau Rote. Seperti hal nya Komodo, sasando sudah menjadi salah satu icon NTT khususnya dalam bidang pariwisata. Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, Sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Dari sejarahnya sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Sasando memiliki bentuk mirip dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.


Merdu sekali suaranya...ane sendiri sampai terbuai mendengarnya. Jari jemari si pemain begitu lincahnya memainkan senar yang membentuk nada-nada. Dari mulai lagu tradisional, pop sampai lagu barat pun bisa dimainkan dengan indahnya.

Cara memainkan Sasando dengan dipetik. Mirip dengan gitar. Hanya saja, Sasando tanpa chord (kunci) dan senarnya harus dipetik dengan dua tangan, sehingga lebih mirip Harpa.

Sasando mempunyai banyak senar. Sasando dengan 28 senar disebut dengan Sasando engkel., Sasando dengan 56 senar Sasando dobel namanya. Bahkan ada yang 84 senar.

Sasando berbentuk seperti Harpa pada bagian utamanya, dengan media pemantul suara terbuat dari daun Pohon Gebang (sejenis Pohon Lontar  yang banyak tumbuh di Pulau Timor dan Pulau Rote) yang dilekuk menjadi setengah melingkar. Senar-senar ditempatkan dan diikat terbuat dari bambu yang keras yang berfungsi sebagai penahan senar yang sekaligus sebagai pengatur nada senar. Batang bambu tersebut diikat menyatu dengan daun Gebang yang dibuat melingkar yang juga merupakan tempat resonansi sasando

Sasando, nama yang harus loe ingat jika berkunjung ke NTT khususnya kupang untuk bisa dijadikan souvenir dan kenang-kenangan.


Bye…bye..

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment