Prens..teknologi semakin berkembang, kita dituntut untuk tetap bisa menyesuaikan dengan perkembangan jika tidak ingin tereliminasi. Mungkin masih ingat di benak kita bagaimana kantor pos yang berjaya dimasanya harus berusaha keras untuk bertahan hidup ketika orang sudah terbiasa dengan email dan meningggalkan model surat konvensional. Kantor Pos semakin sepi…bahkan semakin sepi ketika mulai bermunculan jasa-jasa pengiriman paket yang sebelumnya di dominasi oleh Kantor Pos.
Kantor Pos
terus dan harus berbenah jika tidak ingin tiarap di tempat, pelayanan dan
fasilitas yang ditawarkan harus bisa menarik masyarakat untuk menggunakan
jasanya. Peluang-peluang bisnis baru harus diraih oleh kantor Pos. Dengan
cabangnya yang hampir ada di seluruh pelosok Indonesia harusnya hal ini bisa
dilakukan.
Selain
kantor Pos, warnet juga menjadi salah satu bentuk usaha yang harus segera
berkembang mencari spot-spot lain untuk kesinambungannya. Tentu masih ingat
pula di kita bagaimana dulu warnet-warnet begitu ramai ketika dunia internet
baru booming di Indonesia. Saat itu warnet-warnet berlomba-lomba memberikan
keunggulan speed dan harga untuk bersaing. Bagaimana dengan sekaranga?
Seiring
perkembangan dunia telekomunikasi terutama cellular dimana para penggunanya
bisa mengakses intenet dimanapun sejauh masih terjangkau sinyal dengan harga
yang relative murah membuat warnet yang merupakan kependekan dari Warung
Internet tidak lagi menjadi primadona untuk tempat-tempat berinternet. Warnet-warnet
sekarang lebih cenderung menjadi game center maka para gamer terutama game online
yang membutuhkan speed yang tinggi, namun hal ini mungkin saja tidak akan
bertahan lama jika telekomunikasi cellular mampu menawarkan speed yang lebih
dari saat ini untuk mendukung permainan-permainan yang membutuhkan real time
dan speed data yang tinggi. Dan hal ini mungkin sebentar lagi akan terjawab saat
LTE atau 4G direalisasikan di Indonesia.
Di dunia
telekomunikasi sendiripun terjadi proses metamorfosa “makan memakan”. Dulu para
operator telekomunikasi begitu menikmati revenue dari layanan voice dan sms,
bahkan mungkin hasil dari sms saja bisa untuk biaya operasional operator
tersebut. Saat ini, begitu perkembangan komunikasi data mulai pesat para
operator harus berpikir keras untuk tetap bisa exist. Penurunan revenue Voice
& SMS tiap tahunnya menjadi warning bagi para operator telekomunikasi untuk
berkembang mengarah ke perkembangan jaman. Komunikasi data yang ditawarkan ke
pelangganpun haruslah yang terbaik untuk menjadi yang terdepan. Kecepatan dan
harga terjangkau menjadi kuncinya sehingga tidak heran jika muncul slogan untuk
telekomunikasi saat ini “Yang Cepat Akan Memakan Yang Lambat”.
Satu lagi
bidang usaha yang harus bersiap-siap untuk harus berkembang yaitu travel agent.
Selama ini travel agent masih menjadi pilihan utama bagi para traveler untuk
mencari tiket pesawat, hotel atau lainnya. Namun seperti pengalaman ane kemarin
ketika ane mendadak harus berangkat ke kupang hari ini, daripada report mencari
travel agent yang buka di hari minggu, ane telp saja call center Garuda
Indonesia. Setelah memesan satu tiket pesawat dan diberikan kode pembayaran dan
kode booking ane tinggal bayar via ATM atau credit card. Setelah dibayar, tiket
langsung terkirim ke email. Tiket tidak perlu lagi di print..tinggal tunjukkan
soft copynya dari handphone saat check in di bandara…simple…mudah dan tidak
perlu travel agent. Mungkin saat ini hanya sebagian orang yang melakukan
seperti ane diatas, namun dengan perkembangan layanan ini seharusnya ini sudah
menjadi warning bagi para travel agent untuk berkembang lebih jauh. Apalagi pemesanan
hotel-hotel pun sudah mulai banyak yang bisa dipesan secara online.
Masih
banyak contoh-contoh lain mengenai hal ini…apakah usaha/bidang salah satu yang
sudah dapat “lampu kuning” untuk segera berkembang?
Ikutilah
dan Prediksilah Pekembangan Jaman
Yang
Menawarkan Lebih Akan Mengeliminasi Yang Standar
Yang Cepat
Akan Memakan Yang Lambat
Bye..bye…semoga
celotehan ini ada sedikit manfaatnya.
No comments:
Post a Comment